Stiker Produk

Penggunaan Dan Teladan Linking Verb

13 min read


Hari ini kita mencar ilmu ihwal Linking Verb.  Mungkin banyak diantara BBIO lovers yang sudah memahami wacana lingking verb. Tetapi tidak salahnya mengulang kembali. Linking Verb yaitu     ialah jenis kata kerja penghubung yang menghubungkan subjek dengan complement (perhiasan) yang menerangkannya, bisa noun complement atau adjective complement dan sering dipakai untuk menggantikan to be dan punya keterkaitan dengan sesuatu yang berhubungan dengan panca indra (look, sound, smell, feel, taste) atau keadaan (appear, seem, become, grow, turn, prove, remain, keep, stay, go, run). Makara sangat berbeda dengan main verb yang bisa menandakan aksi atau tindakan. Linking verb cuma sebagai penghubung.


Contoh Kalimat Linking Verb
 
John  feels sad.
They  keep healthy.
The soup smells bad.
This cake tastes delicious.
Rina  looks very pretty.
The cat  ran wild.
John  becomes rich.
The music sounds loud.
After working for seven hours, a bowl  of fried chicken  tasted yummy.
The host’s voice sounds terrible because of cold.
We wish them  be mature and smart.
The poem  proved unreal.
The security  was fired because he acted careless.
The boys were naughty.

Hal yang mesti dimengerti atau selalu diingat ialah bahwa Linking verbs selalu intransitive (namun tidak semua intransitive verbs ialah linking verbs).

To be juga disebut linking verbs, berikut contohnya:
  • The crew’s mission is to create the best photography of Italy’s landmark.
  • Leonardo said, “I am the king of the world.”
  • I am the only one.

Di samping itu, BBIO lovers harus ingat bahwa  to be juga tidak senantiasa berperan selaku linking verb, contohnya:
  • Riko  was crossing a bridge when the earthquake hit.
  • Shinta was feeling
Semoga penjelasan wacana penggunaan dan acuan linking verb ini bisa bermanfaat untuk BBIO lovers semua.

Post a Comment
Search
Menu
Theme
Share