Media Pembelajaran Video
8 min read
Media merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan dari suatu tempat ke tempat lain, atau dari orang yang satu ke orang yang lainnya. Suatu media dikatakan baik apabila media tersebut dapat memunculkan suatu komunikasi dua arah atau interaktivitas. Semua kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru, dosen, ataupun pendidik lainnya tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Di dalam artikel ini akan dibahas salah satu media pembelajaran, yaitu media video sebagai media pembelajaran.
Ada beberapa alasan
digunakannya video sebagai media dalam proses pembelajaran, salah satunya yaitu
banyaknya kendala-kendala yang masih sering dihadapi, baik oleh pendidik maupun
peserta didik. Kendala-kendala itu antara lain : (1) alat bantu mengajar yang masih
kurang, (2) materi/ bahan ajar yang masih sulit diperoleh di perpustakaan, (3)
fasilitas ruang laboratorium/ ruang praktek yang kapasitasnya terbatas, (4) aktivitas
peserta didik yang masih rendah dalam pembelajaran, (5) peserta didik kurang
kreatif dan inovatif dalam pengembangan hasil praktek, (6) hasil belajar/ nilai
hasil belajar berupa tugas/ praktek atau latihan masih relatif rendah, dan (7)
minimnya waktu/ jam mata pelajaran/ jam mata kuliah yang disediakan untuk satu
kali pertemuan (Jurnal Teknologi
Pendidikan: 1).
Ada beberapa kelebihan
dari media video pembelajaran, diantaranya yaitu: Video merupakan media yang cocok untuk berbagai media pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan
satu siswa seorang diri sekalipun. Video juga memberikan fasilitas indeks pencarian melalui judul, topik, jejak atau kode-waktu untuk pencarian yang
lebih cepat. Selain itu video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik,
tipe pebelajar, dan setiap ranah, baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Selain kelebihan, video sebagai media
pembelajaran juga memiliki
kekurangan, di antaranya yaitu, video juga terlalu menekankan pentingnya materi dari
pada proses
pengembangan materi tersebut, pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biaya yang
tidak murah.
Adapun prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan media video sebagai media
pembelajaran, prinsip tersebut diantaranya yaitu: Adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media, untuk siapa,
dipakai dimana, keperluan apa dan lain sebagainya. Selanjutnya yaitu familiaritas media, pengguna media harus mengenal sifat
dan ciri-ciri media yang akan dipilih. Adanya media pembanding, hal ini diperlukan untuk memberikan
alternatif pertimbangan dalam rangka mengambil kepurusan yang tepat tentang media yang akan dipergunakan, Dan adanya norma atau patokan yang akan dipakai dan
dikenakan pada proses pemilihan media (http://lsd.telkomuniversity.ac.id).
Seperti yang sudah
dijelaskan di atas, video merupakan media yang cocok sebagai media pembelajaran
di kelas, di kelompok kecil, maupun secara individual. Media video ini tidak hanya
dapat dilihat tetapi juga dapat didengar. (Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus:
321)
Fungsi lain dari video adalah dapat menarik minat dan perhatian peserta didik, memperjelas
sajian ide dan mengilustrasikan sehingga peserta didik tidak cepat lupa. Pembelajaran
yang dilakukan dengan media video juga ternyata sangat efektif membuat peserta
didik bisa menerima pembelajaran yang diberikan kepadanya. Media ini juga
menimbulkan semangat dan antusias peserta didik karena mereka belum pernah
menggunakan media ini sebelumnya. Peserta didik tidak akan bosan berada di
dalam kelas dan tidak mudah mengantuk, tentu ini sangat baik untuk suasana
belajar dalam kelas. Disamping itu, secara ekonomis video termasuk media yang
relatif murah baik harga maupun pengoperasiannya.
(Dalam
Kustiono, 2010: 137) Adanya media video sebagai media
pembelajaran tidak semata-mata media tersebut ada dan dapat langsung digunakan,
tetapi itu semua membutuhkan proses untuk membuat media tersebut. Untuk memulai
membuat media video pembelajaran ini, terlebih dahulu membuat naskah. Teknik
atau langkah-langkah penulisan naskah media video berdasarkan kompetensi,
tujuan atau indikator pembelajaran yang telah dikembangkan dalam Garis-garis
Besar Isi Program Media Pembelajaran (GBIPMP), mulai dari rasional perlunya
dikembangkan naskah media video pembelajaran, tujuan produksi video
pembelajaran, penyusunan GBIPMP, penyusunan sinopsis dan treatmen, identifikasi
program video, teknis penulisan naskah video pembelajaran, dan penulisan bahan
penyerta video pembelajaran, serta produksi medianya.
Untuk Referensi Media Pembelajaran Video dapat di lihat disini
Sumber
Referensi:
Kustiono. 2010. Media Pembelajaran: Konsep, Nilai
Edukatif, Klasifikasi, Praktek Pemanfaatan dan Pengembangan. Semarang: UNNES
PRESS.
Sari, Dian Maya.; Siagian, Sahat. Pengembangan Media Video Pembelajaran Pangkas Rambut Lanjutan Berbasis
Komputer Program Studi Tata Rias Rambut. Jurnal Teknologi Pendidikan, 1-15.
Diakses pada 21 September 2015.
Putri, Nadya. Efektifitas
Penggunaan Media Video Untuk Meningkatkan Pengenalan Alat Musik Daerah Pada Pembelajaran IPS Bagi Anak Tunagrahita Ringan Di SDLB 20
Kota Solok. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus,
318-328. Diakses pada 21 September 2015.